Popular Posts

Tuesday, November 19, 2013

Karena itu aku Bertanya

sederet kata yang tak ku mengerti. tapi karena itu aku bertanya.
meski kadang termaknai hanya sebuah basa-basi.
jangan salahkan aku ingin tahu. ini...itu....karena akan tetap begitu.

perpisahan lagi?

apalagi yang akan ku tulis ini? entah. biarkan saja jemariku menari diatas tuts-tuts yang hurufnya sudah semakin memudar. 
aku ingin tentang kamu, tapi bagaimana akan memulai ini? kamu adalah sesuatu yang tak kuketahui sama sekali.yah,,kecuali bincang-bincang kita yang tak seberapa lama sebelum aku meninggalkanmu sore itu dibalik hujan. yah,,,aku memilih pergi bersama hujan. lalu kamu? entah...mungkin juga pergi setelah itu. lalu kita? perpisahan itu lagi.
sehari kemudian, kau mengirim pesan tentang UTSmu. di kota sebelah sana, yang harus memusingkan kepalaku sebelum sampai.

tapi terima kasih kado kecilmu yang imut itu. aku suka sekali. meskipun aku tak sedang berhari jadi, tapi btw, hari jadiku sisa beberapa hari lagi ternyata. haha...apa kau tahu itu juga? sudahlah tak kupikirkan.


nb:
_apa benar pelangi memiliki ujung?_

Wednesday, October 9, 2013

ok

lucu juga. menggelitik. yang dia fahami hanyalah setengah-setengah. apakah dia juga memahami alkitabnya sendiri?

kita lihat saja.

Monday, October 7, 2013

lelah

aku benci.....
aku benci merasakan sakit.
apalagi yang merajam dihati.
tak bolehkah aku bahagia walau sedikit?
aku benci.....

rasanya aku tak ingin lagi merasa
rasanya aku tak ingin lagi peduli
rasanya aku hanya ingin berlari
rasanya aku hanya ingin menghilang

agar tak lagi kurasakan sakit
agar tak lagi kudapatkan pahit

aku lelah,
dan ingin berhenti.

Wednesday, October 2, 2013

aku disini lagi


Aku disini lagi kini, untuk kesekian kalinya. Duduk dikursi yang terbuat dari besi dan dicat putih. Warna yang tak asing lagi. Aku disini lagi kini, untuk alasan yang sama. Menunggu...menunggu namaku akan tersebut dan akhirnya aku akan memasuki sebuah ruang yang cukup sederhana. Kukatakan sederhana karena aku tak ingin mengistimewakannya dan akhirnya membuatku betah di ruangan itu. tapi bukankah aku suka yang sederhana? Ah, dilematis! Enough...!!! baru ku sadari setelah melihat riwayatku. 9 bulan, yah...9 bulan ternyata untuk mengulang semuanya.  Setelah aku berusaha menghindari  sesuatu yang bernama Rumah Sakit kecuali menjenguk orang-orang yang sakit. Tapi aku merasa itu baru kemarin. Ketika namaku disebut dan mulai diperiksa oleh seorang dokter wanita yang ramah itu. hmm...aku jadi teringat tentangnya. Bagaimana ia sekarang? sehatkah? Hei...kenapa aku malah bertanya tentang kesehatannya? Bukankah ia dokter? Pastinya ia lebih tahu tentang dirinya dari pada aku. Tapi bagaimana ya dia? Aku cukup penasaran. Setidaknya setelah ucapannya ketika pertemuan terakhirku dengannya. Apa dia sudah berkerudung? Semoga saja, itu yang slalu ku do’akan untuknya setelah pertemuan itu. setelah ia bertanya tentang jilbabku, mengaguminya. Andai aku bawa dua waktu itu. haha..lucu. apa dia mau menerima? Entah... tapi bukankah niatku baik? Apologi.  Aku benar-benar disini, orang-orang itu nyata. Tapi mungkin aku tidak akan bertemu dokter wanita itu lagi. Aku akan masuk di ruangan yang lain, berbeda dari sebelumnya. Dan kulihat papan nama yang tertulis di dinding ruangan. Dr. H.A. Saiful. S. Sp. PD dan Dr. Andi Oddang. Sp.PD. bukan namanya.
Aku disini lagi. Lagi-lagi dengan diam.

ruang tunggu


Masih dengan pekerjaan yang membisukan. Bisa dibilang membuntukan segala keinginan untuk bertahan. Menunggu.  Aku rindu kesunyianku, meski tak terpungkiri aku juga selalu terhibur akan keramaian ini. Setidaknya sedikit oleh tingkah orang-orang itu. tapi aku tetap rindu dengan kesunyianku.

Tuesday, October 1, 2013

Karena Aku Punya Mimpi

angin ini, sinar ini
mungkin suatu saat aku tak lagi dapat merasakannya, menatapnya.
mungkin suatu saat aku hanya mampu duduk diam diatas kursi roda
mungkin suatu saat bahkan untuk mengucap huruf A aku sudah tak bisa
tapi itu masih mungkin suatu saat....

kesakitan ini,
masih terlalu kecil untuk memadamkan api semangatku
masih tak berarti untuk melumpuhkan asaku
masih tak cukup banyak untuk membuatku hilang arah

karena aku punya mimpi
aku masih punya mimpi yang kudekap erat-erat
aku masih punya mimpi yang menunggu untuk ku wujudkan
dan aku akan masih terus bermimpi hingga mimpi lelah untuk kuimpikan

lalu ketika ku sampai pada saat itu.
aku masih akan bermimpi.
meski itu adalah mimpi yang paling sederhana

*merajut asa
2-okt'13